Selasa, 26 Februari 2008

HITLER MENJADI PEMIMPIN PARTAI NAZI

Pada awal tahun1921, Adolf Hitler menjadi sangat efektif dalam berbicara di depan massa yang besar. Di bulan Februari, Hitler berbicara di hadapan massa yang hampir mencapai enam ribu di Munich. Untuk mempublikasikan pertemuan itu, dia mengirim dua truk untuk mengangkut pendukung partai untuk berkeliling dengan simbol swastika, menyebabkan kehebohan, dan juga menyebarkan selebaran, pertama kalinya taktik ini digunakan oleh Nazi.

Hitler sekarang memeproleh kepopuleran di luar partai Nazi karena keributannya, semburan kata-kata kemarahan pada Perjanjian Versailles, lawan politiknya dan kelompok politik lainnya, terutama kaum Marxists, dan Yahudi.

Partai Nazi berpusat di Munich yang telah menjadi tempat dari ultra sayap kanan nasionalis Jerman. Di dalamnya terdapat juga anggota militer yang dimasukkan dengan tujuan menghancurkan Marxisme dan mengikis atau meruntuhkan demokrasi Jerman muda yang berpusat di Berlin.

Perlahan-lahan, mereka mulai mencari politikus yang sedang naik daun, Adolf Hitler, dan pergerakan Nazi yang sedang berkembang sebagai kendaraan mereka juga. Hitler mencari cara bagaimana dia dapat membawa pergerakan ke seluruh Jerman. Dia mengadakan perjalanan ke Berlin untuk mengunjungi kelompok-kelompok nasionalis selama musim panas 1921.

Tetapi sepeninggalnya, dia menghadapi pemberontakan tak terduga dari para pemimpin partai Nazi di Munich.

Partai masih dikendalikan oleh komite eksekutif yang merupakan anggota asli yang sekarang menganggap Hitler menjadi terlalu menguasai, bahkan bersikap diktaktor. Untuk memperlemah posisi Hitler, mereka membentuk persekutuan dengan kelompok sosialis dari Augsburg.

Hitler terpaksa kembali ke Munich dan membalas mereka dengan mengumumkan pengunduran diri dari partai pada tanggal 11 Juli 1921.

Mereka menyadari bahwa kehilangan Hitler berarti secara efektif akhir dari Partai Nazi. Hitler menangkap peluang itu dan mengumumkan bahwa dia akan kembali dengan kondisi bahwa dia harus jadi ketua dan diberi kekuasaan mutlak.

Angggota komite yang marah, termasuk Anton Drexler, pendiri partai, pada mulanya menolak. Sementara itu, suatu pamflet tanpa nama muncul dengan judul: "Adolf Hitler: apakah dia seorang pengkhianat?" yang menyerang nafsu Hitler akan kekuasaan dan mengkritik orang-orang yang cenderung penuh kekerasan di sekelilingnya. Hitler menjawab publikasi itu sebagai fitnah dan menggugatnya melalui surat kabar Munich dan kemudian memenangkannya.

Anggota komite eksekutif Partai Nazi dengan cepat melunak dan dan keinginan Hitler diserahkan pada pengambilan suara anggota partai. Hitler memperoleh 543 suara, dan hanya satu yang menentang.

Pada pengumpulan massa berikutnya, 29 Juli 1921, Adolf Hitler diperkenalkan sebagai Führer dari partai Nazi, menandai pertama kalinya gelar itu dipakai di depan umum digunakan untuk menyebut dia.

Tidak ada komentar: