Selasa, 04 Maret 2008

TRIUMPH OF THE WILL

Kebanyakan pergerakan keagamaan dan dinasti politik sepanjang sejarah mempunyai satu kota yang dapat disebut sebagai titik pusat atau jantung dari pergerakan Roma, Jerusalem, Konstantinopel dan seterusnya. Bagi Nazi, jantung pergerakan mereka adalah kota abad pertengahan yang indah Nuremberg, yang melambangkan hubungan antara Gothic Jerman di masa lalu dan Nazi di masa depan.

Setiap bulan September, suatu perjalanan ziarah dilakukan diikuti oleh pengikut dari seluruh Reich untuk berpartisipasi dalam pawai obor dan upacara yang khidmad menghormati datangnya Nazi. Terdapat juga parade gaya militer yang besar, dan lebih penting dari semua itu adalah kesempatan untuk melihat Führer secara langsung.

Pada bulan September 1934, jurnalis Amerika William L. Shirerbaru saja mendarat di Jerman untuk bekerja sebagai reporter untuk perusahaam Hearst. Dia meneruskan untuk menulis buku harian selama tujuh tahun bekerja di Reich Hitler.

Shirer berpikir bahwa merupakan ide yang baik untuk menghadiri rapat umum Nuremberg pada tahun 1934 agar lebih baik mengerti tentang fenomena Nazi. Pada malam pertamanya di kota tua itu, dia bertemu secara kebetulan dengan gerombolan sepuluh ribu orang di depan hotel Hitler, berteriak: "Kami ingin Führer kami!"

"Aku merasa sedikit kejutan di mukaku," Shirer menulis dalam buku hariannya, "ketika akhirnya Hitler muncul di balkon untuk beberapa saat. Mereka mengingatkanku pada ekspresi kegilaan yang pernah sekali kulihat di pedalaman Louisiana pada wajah-wajah orang suci...mereka melihatnya seperti dia adalah seorang Messias, wajah mereka berubah menjadi sesuatu yang bukan manusia."

Pagi harinya, Shirer bersama dengan para pengunjung di pembukaan rapat umum, dikumpulkan dalam suatu ruangan besar di daerah pinggiran Nuremberg. Itu adalah pengalaman pertama Shirer dengan kemegahan dan arak-arakan kebesaran Nazi.

"Aku mulai memahami," tulis Shirer, "beberapa alasan bagi sukses Hitler yang mengejutkan. Meminjam cara gereja [Katholik] Roma, dia mengembalikan arak-arakkan kebesaran, warna dan mistisme ke dalam kehidupan yang menjemukan orang-orang Jerman di abad 20. Pembukaan rapat pagi ini...adalah lebih dari sebuah pertunjukan yang indah, terdapat juga terdapat semacam mistisme dan kegairahan religius dari perayaan paskah atau natal dalam katedral Gothic besar. Hall dipenuhi lautan bendera warna-warni. Bahkan kedatangan Hitler dibuat dengan dramatis. Band berhenti bermain. Ada kesunyian atas tiga puluh ribu orang yang memadati hall. Kemudian band memainkan Badenweiler March...Hitler muncul di belakang auditorium dan diikuti oleh pembantu-pembantunya, Göring, Goebbels, Hess, Himmler dan lainnya, dia dengan perlahan berjalan sepanjang gang yang panjang sementara tiga puluh ribu rangan terangkat untuk memberi hormat."

Bagi Shirer, atmosfir yang memabukkan di dalam hall adalah "setiap kata yang dikeluarkan Hitler tampak seperti diilhami kata dari tempat tinggi. Panca indera Manusia – atau setidaknya orang Jerman – dihanyutkan dalam peristiwa itu, dan setiap kebohongan yang diucapkan diterima sebagai kebenaran."

Selama pembukaan rapat ini proklamasi kemenangan Hitler dibaca: "Bentuk hidup Jerman ditentukan untuk seribu tahun berikutnya."

Berdasarkan permintaan pribadi Hitler, sutradara dan artis terkenal bernama Leni Riefenstahl, 31 tahun, membuat film tentang keseluruhan rapat itu. Menggunakan tiga puluh kamera dan 120 teknisi, wanita itu membuat sebuah film yang luar biasa tentang perayaan, menampilkan banyak sudut kamera yang unik dan efek pencahayaan yang dramatis.

Riefenstahl menyelesaikan masterpiecenya, Triumph of the Will, yang mengandung banyak adegan yang mengesankan, tetapi mungkin tidak ada yang lebih mengesankan daripada adegan saat Hitler, Himmler, dan pemimpin SA yang baru, Viktor Lutze, berjalan ditengah-tengah stadion Nuremberg di apit di kedua sisinya oleh formasi raksasa pasukan Nazi dalam barisan yang lurus sempurna.

Pada tahun-tahun sebelumnya, tiga orang yang berjalan di tengah barisan adalah Hitler, Himmler dan Röhm. Tetapi si pembuat masalah Röhm sekarang telah tewas, digantikan oleh Lutze yang patuh dan tidak bersemangat. Pada bulan Februari, Lutze adalah orang yang memberitahu Hitler komentar Röhm tentang "Kopral yang menggelikan itu." Karena kesetiaannya, Lutze diberi tugas memimpin SA dengan pesan keras dari Hitler untuk menjaga seragam coklat tetap pada jalurnya.

Pada hari Minggu 9 September, saat rapat besar, Hitler menghadapi kumpulan massa dari seragam coklat SA untuk pertama kalinya sejak Malam Pedang Panjang. Dalam adegan yang didokumetasikan dengan baik oleh kamera Riefenstahl, sekitar 50,000 seragam coklat dalam formasi yang sempurna mendengarkan Hitler yang tampak sedikit tidak tenang berusaha menutupinya. Menariknya, film itu juga menunjukkan suatu barisan penjaga SS yang besar.

"Anggota SA dan SS," Hitler berteriak dari podium, "beberapa bulan yang lalu bayangan hitam melebar di atas pergerakan. Tidak hanya SA, atau institusi lainnya dalam partai, harus melakukan sesuatu dengan bayangan ini. Mereka semua ditipu oleh orang yang percaya bahwa terjadi satu keretakan dalam struktur persatuan pergerakan kita...Hanya orang gila dan pendusta yang berpikir bahwa aku, atau siapapun, akan punya keinginan untuk menghancurkan apa yang telah kita bangun selama bertahun-tahun...Di masa lalu kalian telah membuktikan kesetian kalian padaku seribu kali lipat, dan hal itu tidak bisa dan tidak akan berbeda di masa depan."

Dengan demikian Hitler mengampuni anggota SA dalam setiap keterlibatan yang menyebabkan mempercepat pembersihan berdarah. Dan dengan paduan suara yang sungguh-sungguh 'Sieg Heils,' seragam coklat menyatakan persetujuannya. Setiap kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya masalah dari SA selama rapat tidak terjadi.

Film Riefenstahl selanjutnya menunjukkan adegan panjang menampilkan parade penutup, dan termasuk pidato Hitler pada upacara penutupan yang memberi nama pada rapat umum itu sebagai "suatu penampilan mengesankan dari kekuatan politik." Hitler melanjutkan mengumumkan bahwa partai Nazi "tidak akan berubah dalam doktrin, keras seperti besi dalam organisasinya, fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dalam taktiknya. Dalam kesatuannya, bagaimanapun, akan seperti seperti perintah religius..."

Bagi banyak orang Jerman, perjalanan ke rapat Nuremberg sungguh-sungguh seperti pengalaman religius dan mereka pulang ke rumah dengan dedikasi yang diperbarui kepada Nazi dan meningkatkan ketaatan pada Führer mereka.

Saat pertama kali melihat Triumph of the Will tahun 1936 Nazi tahu bahwa mereka mempunyai sebuah serangan propaganda emas. Film itu diputar di gedung bisoskop yang padat di seluruh Jerman. Atas usahanya, Riefenstahl menerima hadiah Pengembangan Kebudayaan dari Menteri Propaganda Goebbels. Film itu juga memenangkan medali emas untuk artistik pada World Exhibition tahun 1937 di Paris.

Warisan dari Triumph of the Will tetap hidup sampai sekarang dalam sejumlah dokumenter TV tentang era Nazi yang menampilkan kembali bagian film yang berhubungan dengan masa-masa awal pemerintahan Hitler, atau menunjukkan potongan perasaan senang Hitler muda, atau langkah barisan SS dalam pawai.

Ilusi yang paling berbahaya dan bertahan lama dari film ini adalah bahwa Nazi Jerman adalah negara yang super-terorganisir, walaupun merupakan hal yang jahat, tetapi tetap mengesankan.

Dalam kenyataannya, Nazi Jerman hanya terorganisasi baik pada tingkat polisi negara yang kejam. Pemerintahan Reich yang sebenarnya adalah kekacauan dari agen-agen yang tidak efisien dan birokratis yang saling tumpang tindih dipimpin oleh orang-orang kasar yang hanya punya sedikit, jika ada, kemampuan administratif. Sejak awal Reich pada bulan Januari 1933 sampai berakhir di bulan Mei 945, berbagai pemimpin departemen bertempur satu sama lain untuk mendapat kekuasaan, dan akan melakukan apapun untuk mendapat perhatian dari pemimpin tinggi Nazi dan terutama dari Hitler, pemimpin tertinggi. Karena itu, mereka semua menjadi bergairah dijadikan sebagai mesin perang dan pembantaian Führer.

Pada tahun1934, lebih dari satu juta orang Jerman telah berpartisipasi dalam rapat umum Nuremberg yang sukses besar. Dan sejak saat itu, rapat umum yang diadakan semakin besar. Tahun berikutnya, 1935, akan dikenang sebagai dengan pengumuman istimewa berkaitan dengan status orang Yahudi di Jerman. Undang-undang baru itu terkenal dengan sebutan Undang-undang Nuremberg dan bagi orang Yahudi Eropa akan merupakan hari tentang hidup dan mati.

Tidak ada komentar: