Selasa, 04 Maret 2008

OLIMPIADE BERLIN

Adolf Hitler, yang bukan penggemar olahraga, telah dihangatkan oleh ide menjadi tuan rumah olimpiade 1936. Membutuhkan beberapa usaha dari Menteri Propaganda Joseph Goebbels untuk meyakin Hitler bahwa festival olimpiade dapat digunakan untuk keuntungan Nazi baik di dalam maupun luar negeri.

Olimpiade itu di berikan pada Jerman oleh International Olympic Committee (IOC) pada bulan Mei 1931, sebelum Hitler berkuasa. Itu adalah kedua kalinya olimpiade modern direncanakan diadakan di Jerman. Pada tahun 1916 olimpiade yang direncanakan di Berlin dibatalkan karena adanya Perang Dunia I.

Di bawah arahan Goebbels, Nazi bermaksud menggunakan Olimpiade musim panas 1936 di Berlin sebagai sebuah pajangan untuk memperlihatkan "Jerman baru." Nazi juga mengharapkan keuntungan dari sepuluh ribu turis haus sovenir yang akan memberi banyak mata uang asing yang diinginkan untuk Jerman.

Administrasi Nazi menghabiskan 42 juta Reichmark untuk membangun komplek olahraga olimpiade yang megah seluas 325-acre, berlokasi sekitar lima mil dari Berlin. Lokasi itu adalah tempat yang dipilih pada olimpiade yang gagal tahun 1916. Bagian tengah komplek olahraga itu adalah Stadion Olimpiade megah yang dibangun dengan batu alami mampu menampung 110,000 penonton. Di dalam stadion, yang terbesar di dunia itu, terdapat tempat duduk spesial yang dibangun khusus untuk Hitler dan pejabat tinggi Nazi.

Sementara proyek pembangunan komplek olimpiade yang ambisius sedang berjalan pada tahun 1934-35, kontroversi besar terjadi atas dikeluarkannya atlet Yahudi dari tim olimpiade Jerman.

Presiden Komite Olimpiade Jerman, Dr. Theodor Lewald, membuat dirinya dipecat dari posisinya yang prestisus setelah diketahui nenek dari ayahnya adalah seorang Yahudi. Dia digantikan oleh anggota SA tingkat tinggi bernama Hans von Tschammer und Osten.

Osten segera mengembangkan kebijaksanaan hanya Arya saja yang terpilih menjadi atlet olimpiade Jerman. Ini menjadi bagian dari sejumlah peraturan dan batasan Nazi untuk menyingkirkan Yahudi dari segala segi kehidupan masyarakat Jerman. Beberapa orang Yahudi yang disingkirkan dari tim olimpiade adalah atlet-atlet kelas dunia, seperti bintang tenis Daniel Prenn dan petinju Erich Seelig. Mereka meninggalkan Jerman, bersama dengan atlet Yahudi lainnya, untuk melanjutkan karir olahraga mereka di luar negeri. Prenn bermain tenis di Inggris sementara Seelig pindah ke Amerika Serikat. Nazi juga mendiskualifikasi atlet Gypsi, termasuk juara kelas menengah Jerman, Johann Trollmann.

Pelarangan non-Arya dari tim olimpiade Jerman dikutuk secara Internasional sebagai pelanggaran kode etik olimpiade tentang persamaan dan fair play. Olimpiade dimaksudkan untuk menjadi sarana menunjukkan niat baik di antara semua negara di dunia untuk kesamaan rasial dalam arena kompetisi olahraga. Nazi, bagaimanapun, tidak punya perhatian untuk promosi persamaan rasial dan malah berharap menggunakan olimpiade untuk ajang pamer atlit Arya, yang mereka percaya secara alami lebih unggul karena ras mereka.

Sikap Nazi itu menghasilkan seruan Internasional untuk memboikot olimpiade Berlin, bersamaan dengan permintaan untuk memindahkan olimpiade ke negara lain. Kontroversi boikot terbesar terjadi di Amerika Serikat, negara yang paling banyak mengirim atlet pada olimpiade yang lalu dan biasanya memenangkan banyak medali.

Selama beberapa tahun di Amerika, berbagai Yahudi dan pemimpin kristen telah membaca laporan surat kabar tentang penyiksaan Yahudi oleh Nazi, gereja kristen, pertentangan politik, pemimpin buruh, dan lain-lain. Pada saat itu di seluruh Jerman, atlit Yahudi segala usia dilarang menggunakan taman bermain kota, fasilitas olahraga, organisasi gimnastik, program latihan fisik, kolam renang umum, dan bahkan balap kuda. Bagi banyak kritikus Amerika tentang rezim Hitler, pelarangan Yahudi dari tim olimpiade Jerman merupakan pukulan terakhir.

Komite Olimpiade Amerika dipimpin oleh mantan atlit olimpiade Amerika, Avery Brundage, yang mengawali mendukung gagasan memboikot Olimpiade Berlin. Dia juga bersimpati pada posisi garis keras yang diambil oleh Persatuan Atletik Amatir Amerika yang menyerukan boikot kecuali jika Nazi mengizinkan Yahudi Jerman berpartisipasi penuh.

Nazi mencoba meredakan semua itu dengan mengundang Brundage ke Jerman dan membawanya ke bagian latihan khusus yang dirancang untuk digunakan oleh Yahudi di Jerman. Brundage sangat terkesan dengan apa yang dilihatnya dan juga perlakuan VIP ekstra khusus yang diberikan Nazi. Sebagai hasilnya, Brundage kembali ke Amerika dan mengumumkan pada tanggal 26 September1934, bahwa Komite Olimpiade Amerika secara resmi menerima undangan untuk berpartisipasi di Olimpiade Berlin.

Persatuan Atletik Amatir, bagaimanapun, tidak mudah goyah. Pemimpinnya, Jeremiah Mahoney, mengumumkan bahwa partisipasi Amerika di Olimpiade Berlin tidak lebih dari "dukungan moral dan finansial kepada rezim Nazi, yang bertentangan dengan hati nurani seluruh bangsa Amerika."

Keteguhan Mahoney pada pendiriannya didukung oleh berbagai Yahudi Amerika dan para pemimpin Kristen, bersama dengan politikus liberal seperti gubernur New York Al Smith. Empat puluh satu rektor perguruan tinggi juga menyuarakan dukungan mereka untuk boikot. Sebagai tambahan, para pemimpin serikat buruh Amerika mendukung memboikot olimpiade dan juga mendorong boikot ekonomi penuh pada Nazi Jerman. Mereka sangat anti-Hitler sebagai hasil dari pemotongan serikat buruh Jerman oleh Nazi.

Menanggapi tekanan internasional yang memuncak, Nazi memberi tanggapan dengan mengizinkan seorang atlet keturunan Yahudi, Helene Mayer, kembali ke tim olimpiade. Dia memenangkan medali emas olimpiade 1928 dan termasuk pemain anggar wanita terbaik dunia. Nazi juga membiarkan jabatan keturunan Yahudi Theodor Lewald sebagai seorang "penasihat" bagi Komite Olimpiade Jerman.

Di Amerika Serikat, Avery Brundage menjawab kritikan pada dirinya dengan menegaskan bahwa tujuan olimpiade adalah untuk "atlet bukan politikus." Dia berhasil mengarahkan sejumlah atlet Amerika sesuai dengan sudut pandangnya. Saat Persatuan Atletik Amatir mengadakan pemungutan suara terakhir pada tanggal 8 Desember 1935, proposal boikot ditolak dengan suara tipis. Amerika akhirnya akan berpartisipasi juga.

Tim olimpiade Amerika menjadi yang terbesar dari yang pernah ada dengan 312 atlet termasuk sembilan belas Afrika Amerika dan lima Yahudi. Nazi berulang-ulang meyakinkan Komite Olimpiade Internasional bahwa atlet berkulit hitam akan mendapat perlakukan yang baik di Jerman. Nazi juga dengan enggan membiarkan Yahudi luar negeri berpartisipasi.

Bagaimanapun, beberapa atlet Yahudi Amerika, termasuk bintang lapangan Universitas Harvard Milton Green, memilih duduk di luar arena Olimpiade untuk memprotes sikap anti-Semit Nazi. Dengan melakukan hal itu berarti membuat kesempatan seumur hidup membuat pernyataan politik. Atlet-atlet Yahudi dari negara lainnya juga memutuskan duduk di luar arena pertandingan sebagai protes, termasuk atlet terkenal dari Austria, Perancis dan Kanada.

Secara keseluruhan, lima puluh satu negara memutuskan berpartisipasi di Olimpiade Berlin. Itu merupakan jumlah terbesar selama ini dalam era olimpiade modern. Jerman memiliki tim terbesar dengan 348 peserta. Uni Soviet yang sejauh ini tidak pernah berpartisipasi dalam olimpiade juga absen dalam olimpiade Berlin.

Pada pertengahan Juli 1936, kontingen negara-negara peserta olimpiade mulai berdatangan di Jerman dan mendapat perlakuan karpet merah oleh Nazi dengan penyambutan mewah penuh kehormatan. Penduduk Berlin berulang-ulang diberitahu oleh pejabat Nazi untuk membuat kesan yang baik agar turis internasional merasa diterima dengan baik. Hasil dari sikap ramah yang berlebihan dari seragam coklat Nazi yang biasanya keras dan orang-orang SS tampak menggelikan bagi yang kenal baik dengan mereka, seperti jurnalis asing yang bermarkas di Berlin.

Turis memasuki Berlin yang bersih dengan berdecak kagum karena orang-orang yang tidak diinginkan telah disapu bersih dari jalanan oleh polisi dan dikirim ke kamp tahanan khusus di luar kota. Gedung-gedung di seluruh penjuru kota di hiasi dengan bendera-bendera olimpiade yang bersebelahan dengan bendera swastika Nazi, termasuk juga di berbagai fasilitas yang digunakan untuk kompetisi olahraga.

Papan tanda 'Yahudi tidak Diterima' yang biasanya terlihat di seluruh Jerman disingkirkan dari hotel-hotel, restoran dan tempat-tempat umum selama berlangsungnya olimpiade. Pasukan storm trooper Nazi juga diperintahkan untuk menahan diri dari segala tindakan terhadap Yahudi. Surat kabar anti-Semit yang diterbitkan oleh Julius Streicher bernama Der Stürmer bahkan disingkirkan dari kios-kios koran. Menariknya, pengunjung yang ingin bicara dengan orang Yahudi di Berlin tentang kehidupan sehari-hari mereka atau menyelidiki kehidupan Yahudi di Jerman harus menghubungi Gestapo terlebih dahulu, setelah itu mereka akan diawasi dengan ketat sampai mereka meninggalkan Jerman.

Upacara pembukaan Olimpiade ke XI diadakan pada hari Sabtu, 1 Agustus 1936, di dalam stadion Olympic, yang penuh kapasitasnya. Sialnya, orang Jerman tidak mendapat 'cuaca Führer' yang cerah yang selalu menemani peristiwa-peristiwa besar Nazi, tetapi malah mendapat hari yang berawan yang kadang disertai guyuran air hujan. Hitler dan rombongan, bersama pejabat olimpiade, berjalan memasuki stadion di tengah paduan suara tiga ribu orang yang menyanyikan lagu kebangsaan Jerman Deutschland über Alles diikuti oleh lagu lagu kebangsaan Nazi Horst Wessel Lied.

Lebih dari 5,000 atlet dari 51 negara kemudian berbaris sesuai urutan abjad, dengan delegasi Yunani memimpin dan tuan rumah, Jerman, di akhir parade. Tetapi bahkan upacara pembukaan tidak tanpa kontroversi – pertanyaan apakah para atlet akan memberi hormat cara Nazi kepada Hitler saat mereka melintas di depannya. Terdapat beberapa kebingungan tentang masalah ini, karena hormat Olimpiade dengan tangan kanan lurus ke sisi kanan bahu dapat keliru dengan hormat lengan lurus cara Hitler. Kebanyakan negara memberi hormat antara kedua cara itu. Atlet Austria memberi hormat cara Hitler. Atlet Perancis mengejutkan penonton Jerman dengan memberi hormat cara Hitler, walaupun beberapa atlet Perancis kemudian menegaskan bahwa mereka melakukan hormat cara olimpiade. Atlet Bulgaria mengalahkan semua dengan melakukan goose-stepping saat melintas di depan Führer. Atlet Inggris dan Amerika memilih gaya militer ‘menatap ke kanan’ tanpa hormat dengan tangan.

Bendera yang berkibar dari setiap negara diharuskan diturunkan saat melintasi Führer dan pejabat olimpiade. Bendera Amerika tetap berkibar tanpa menghiraukan hal itu, mengikuti aturan Amerika yang hanya diturunkan di hadapan Presiden Amerika dan bukan yang lain.

Hindenburg kapal udara yang luar biasa terbang rendah di atas stadion dengan membawa bendera olimpiade yang bergambar lima cincin lambang dari lima benua. Sebagai sikap simbolis, Nazi mengizinkan penyelenggara olimpiade untuk memberikan pidato pembukaan, yang kemudian diikuti oleh pesan singkat Hitler: "Aku menyatakan Olimpiade Berlin, yang merupakan Olimpiade ke sebelas dari era modern, dibuka." Ini adalah satu-satunya ucapan di depan publik yang dibuat Hitler sepanjang Olimpiade.

Pernyataan pembukaan Hitler diikuti oleh Hymne Olympiade karya komposer Jerman Richard Strauss. Puncak dari upacara pembukaan ditandai dengan datangnya api olimpiade, yang dibawa dari Olympia, Yunani, oleh sekitar tiga ribu pelari estafet selama dua belas hari. Hal itu untuk pertama kalinya dalam sejarah olimpiade dilakukan.

Pertandingan olahraga dimulai hari berikutnya, Minggu, 2 Agustus, dengan lomba di lintasan dan lapangan. Selama pertandingan, lari sprint 100 dan 200 meter dimenangkan oleh Jesse Owens, seorang bintang lintasan Amerika dari Universitas Ohio. Dia menciptakan rekor baru di kedua lomba lari itu. Owens mendapatkan empat medali emas dari seluruh lomba yang diikuti, menciptakan rekor dunia dalam lompat jauh dan juga membantu memenangkan lari estafet 400 meter.

Para penyiar dan jurnalis Jerman selalu menyebut Afrika Amerika Owens sebagai "Negro Owens." Atlet-atlet Afrika Amerika lainnya disebut sebagai "Pembantu Hitam Amerika" seolah mereka bukan anggota penuh tim olimpiade Amerika.

Owens menjadi superstar baru di Berlin. Penggemarnya di Jerman meneriakkan namanya setiap saat dia memasuki stadion olimpiade dan mengerumuninya untuk minta tanda tangan di jalanan. Hitler, bagaimanapun, tidak pernah bertemu dengannya. Pada hari pertama pertandingan di lapangan dan lintasan, Hitler meninggalkan stadion Olympic saat hujan turun dan kegelapan menyelimuti dan melewatkan memberi selamat kepada tiga atlet Amerika yang menang loncat tinggi, dua diantaranya adalah kulit hitam. Hal ini mengganggu pejabat olimpiade, mereka menyarankan Hitler bahwa dia sebaiknya menerima semuanya atau tidak sama sekali. Hitler memutuskan untuk tidak menerima semuanya sejak saat itu, termasuk Owens.

Jurnalis internasional yang meliput olimpade mencatat hal itu dan berspekulasi bahwa itu karena Owens dan rekan-rekannya atlet-atlet Afrika Amerika memenangkan begitu banyak medali, empat belas medali. Beberapa jurnalis terlalu jauh menilai dengan mengatakan kemenangan mereka menghapuskan mitos Nazi tentang keunggulan ras Arya.

Owens kemudian mengatakan bahwa dia tidak merasa dihina oleh Hitler. Menurut Owens, saat berada dalam pertandingan dia menatap pada Hitler di tempat khususnya dan Führer berdiri sambil melambaikan tangan padanya, dan dia melambai kembali pada Hitler.

Berita kontroversi besar lainnya yang meledak di Amerika adalah ketika diungkapkan bahwa dua Yahudi dari tim lari Amerika di keluarkan dari tim pada menit-menit akhir lomba lari estafet 400 meter. Pagi hari saat lomba, Marty Glickman dan Sam Stoller diberitahu oleh kepala pelatih bahwa mereka akan diganti oleh Jesse Owens dan Ralph Metcalfe. Glickman kemudian menduga bahwa Avery Brundage mungkin telah menekan pelatih-pelatih Amerika untuk menyingkirkan Yahudi agar tidak mengganggu Hitler. Sebagai hasilnya, Glickman dan Stoller duduk dengan tegang menyaksikan pertandingan yang mungkin dapat mereka menangkan dengan mudah karena mereka adalah pelari estafet yang baik.

Sepanjang empat belas hari pertandingan atletik Hitler dengan sengaja tampil lebih tenang. Hal ini dilakukan untuk menyenangkan pejabat olimpiade yang tidak ingin dia mengganggu jalannya pertandingan. Itu juga merupakan kesempatan yang baik bagi Führer untuk tampil tenang dan bermartabat di antara ribuan pengamat internasional yang mengamati setiap tingkah lakunya. Kejutan buat para pembantunya tingkat tingginya, Hitler menjadi sungguh-sungguh tertarik dengan berbagai pertandingan olahraga dan larut dalam kegembiraan besar pada setiap kemenangan Jerman.

Olimpiade ke XI, ditutup pada hari Minggu, 16 Agustus, dengan Jerman sebagai juara umum, mendapat 89 medali. Amerika di tempat kedua dengan 56 medali. Pertandingan-pertandingan itu diabadikan dalam film oleh sutradara film Triumph of the Will, Leni Riefenstahl. Dibiayai oleh Nazi, Leni membawa tiga puluh tiga operator kamera ke olimpiade dan merekam lebih dari satu juta rol film. Membutuhkan waktu delapan belas bulan untuk mengedit Olympia menjadi film empat jam yang dikeluarkan menjadi dua bagian di awal April 1938.

Hebatnya, Olimpiade Berlin memperlihatkan penggunaan pertama kali televisi di olimpiade, walaupun penerimaan gambarnya tidak begitu baik. Di perkampungan olimpiade, tempat seluruh atlet tinggal, sebuah ruangan rekreasi besar yang disebut sebagai Hindenburg Hall dilengkapi TV sehingga mereka dapat melihat siaran langsung kompetisi. Tujuh belas tempat lainnya di Berlin juga terdapat TV.

Perkampungan olimpiade sendiri mendapat tanggapan hangat dari siapapun yang tinggal di sana. Perkampungan seluas 130-acre itu dirancang oleh angkatan bersenjata Jerman dibawah arahan Kapten Wolfgang Fuerstner. Dirancang sebagai bagian dari peta Jerman dan terdiri atas 140 bangunan termasuk kantor pos dan bank. Masing-masing rumah atlet terdiri atas 13 ruang tidur, dengan dua atlet per ruangan. Terdapat dua pembantu yang selalu siap di masing-masing rumah yang berbicara dengan bahasa asli atlet tersebut. Fasilitas latihan di perkampungan itu termasuk lintasan oval 400 meter dan sebuah kolam renang dalam ruangan berukuran standar internasional.

Perkampungan atlet Fuerstner merupakan terbaik yang pernah disediakan untuk atlet olimpiade sampai saat itu. Bagaimanapun, sesaat sebelum olimpiade dimulai, Kapten Fuerstner menerima penurunan pangkat karena nenek moyangnya Yahudi. Dia menjadi orang kedua di perkampungan yang dirancangnya dengan cemerlang, sedangkan penggantinya yang non-Yahudi, Letnan Kolonel Werner Gilsa, menerima penghargaan untuk prestasi yang dicapainya. Dua hari sebelum olimpiade berakhir, Fuerstner menghadiri perjamuan mewah Nazi atas undangan Gilsa. Setelah itu, Fuerstner yang putus asa kembali ke baraknya dan menembak dirinya sendiri. Nazi berusaha menutupi bunuh diri itu dengan memberinya upacara pemakaman militer sepenuhnya, menyatakan bahwa dia terbunuh karena kecelakaan mobil.

Secara keseluruhan, olimpiade Berlin merupakan sukses besar bagi Nazi. Ratusan jurnalis internasional mengetahui bahwa Jerman telah melaksanakan olimpiade yang paling besar dan paling mewah yang pernah ada. Banyak ribuan turis juga meninggalkan Jerman dengan kenangan indah oleh perlakuan hormat Nazi dan rakyat Jerman, seperti juga fasilitas yang luar biasa dan efesiensi yang tepat dari keseluruhan acara. Nazi memperoleh keberhasilan dalam mendapatkan apa yang paling mereka inginkan dari menjadi tuan rumah olimpiade - kehormatan.

Dalam upacara penutupan presiden Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan seruan tradisional untuk olimpiade berikutnya, meminta "pemuda dari tiap negara berkumpul empat tahun lagi di Tokyo, untuk merayakan bersama kami Olimpiade ke dua belas."

Tetapi tidak akan ada lagi olimpiade untuk selusin tahun. Olimpiade tahun 1940 yang direncanakan di Tokyo dan olimpiade tahun 1944 keduanya dibatalkan. Sebagai ganti persaingan di bidang atletik, pemuda dari berbagai negara akan saling membunuh satu sama lain dalam lapangan pertempuran dalam sebuah perang dunia baru – sebuah perang yang telah direncanakan Adolf Hitler.

1 komentar:

Mushtafa Kamal mengatakan...

tulisannya bagus, jelas mengenai permasalahan. terima kasih telah menulis ini, membantu saya memahami dinamika politik olimpiade.
apa saya bisa meminta refrensi apa saja yang digunakan..??