Selasa, 04 Maret 2008

HITLER MENJADI FÜHRER

Setelah Malam Pedang Panjang, tidak ada yang berdiri antara Hitler dan kekuasaan mutlak di Jerman, kecuali Presiden Paul von Hindenburg, 87 tahun yang sekarang terbaring hampir mendekati kematian di rumahnya di Prussia Timur.

Bagi Hitler, kematian Hindenburg tidak bisa datang pada waktu yang lebih baik. Dia baru saja mematahkan perlawanan seragam coklat dan mendapat dukungan dari Staff Jenderal angkatan bersenjata. Sekarang yang dibutuhkannya adalah menetapkan suatu pokok persoalan yang akan menggantikan Hindenburg sebagai presiden.

Hitler, tentu saja, memutuskan bahwa dia yang akan menggantikan Hindenburg, bukan sebagai presiden, melainkan sebagai Führer (pemimpin tertinggi) rakyat Jerman. Walaupun dia sudah dipanggil Führer oleh anggota partai Nazi dan dipopulerkan oleh publik Jerman, gelar pemerintahan aktual Hitler saat ini hanyalah Kanselir Reich Jerman.

Bagaimanapun, masih ada sekelompok kaum konservatif tua yang berpengaruh di Jerman yang berharap mengembalikan kerajaan atau mungkin semacam pemerintahan nasionalis non-Nazi setelah kematian Hindenburg. Walaupun mereka membenci demokrasi, mereka juga membenci rezim Hitler yang keterlaluan. Mereka adalah orang-orang yang angkuh dari tahun 1800-an yang dibesarkan dalam hari-hari kerajaan dan kebesaran kuno. Dan mereka tahu bahwa tanah air tercinta mereka sekarang berada di tangan seorang pembunuh fanatik semacam Himmler dan Heydrich yang tidak peduli dengan ide-ide kuno mereka.

Di antara para konservatif itu adalah Franz von Papen, wakil kanselir, yang merupakan orang kepercayaan Presiden Hindenburg. Tepat sebelum peristiwa Malam Pedang Panjang, Hindenburg telah mengatakan padanya tentang Nazi: "Papen, segala sesuatunya menjadi semakin buruk. Lihat apa yang dapat kamu lakukan." Tetapi Papen tidak mampu melakukan apapun kecuali menyelamatkan dirinya sendiri.

Papen, bagaimanapun, mempunyai satu trik terakhir di sakunya. Pada bulan April 1934 dia hampir meyakinkan Hindenburg untuk mendeklarasikan suatu surat wasiat bahwa Jerman akan kembali ke konstitusi kerajaan saat dia meninggal. Hindenburg pada mulanya setuju membuat surat wasiat itu, tetapi kemudian mengubah pikirannya dan menggantinya menjadi bentuk surat pribadi kepada Hitler, yang akan diberikan setelah kematiannya.

Bagaimanapun, bagi Hitler dan para pengikutnya, ide kembali ke bentuk kerajaan adalah sepenuhnya hal yang menggelikan. Hitler mempunyai Reichstag Nazi (parlemen) yang sepenuhnya di kuasainya dan dapat digunakan untuk mencegah sesuatu terjadi. Dia telah mempunyai draft undang-undang untuk menghapuskan kantor kepresidenan dan memproklasmasikan dirinya sendiri sebagai Führer.

Sekitar pukul 9 pagi tanggal 2 Agustus 1934, antisipasi akan kematian Presiden Hindenburg akhirnya terjadi. Dalam beberapa jam, Reichstag Nazi mengumumkan undang-undang berikut, bertanggal 1 Agustus:

Pemerintahan Reich telah menetapkan undang-undang berikut yang telah diumumkan dengan resmi.

Bagian 1. Kantor Presiden Reich akan digabungkan dengan Kanselir Reich. Kekuasaan Presiden Reich sebagai konsekuensinya akan dipindahkan pada Führer dan Kanselir Reich, Adolf Hitler. Dia akan memilih wakilnya.

Bagian 2. Undang-undang ini berlaku efektif setelah kematian Presiden Reich von Hindenburg.

Undang-undang itu secara ilegal tidak sah karena melanggar ketentuan Undang-undang Jerman tentang penggantian presiden seperti Enabling Act tahun 1933 yang melarang Hitler mengubah kepresidenan. Tetapi hal itu tidak berarti apa-apa lagi. Tidak ada seorangpun yang mengajukan keberatan. Hitler sendiri menjadi undang-undang.

Secepatnya, mengikuti pengumuman undang-undag baru Führer, Kesatuan pegawai Jerman dan setiap prajurit di angkatan bersenjata Jerman disumpah dengan sumpah kesetiaan baru:

"Aku bersumpah demi Tuhan, sumpah suci ini: aku akan memberikan ketaatan tanpa syarat kepada Adolf Hitler, Führer dari rakyat dan Reich Jerman, Panglima tertinggi angkatan bersenjata, dan akan bersedia sebagai prajurit yang berani untuk mempertaruhkan nyawaku setiap saat demi sumpah ini."

Sumpah tanpa syarat adalah kepada Hitler pribadi, bukan kepada negara Jerman atau kepada konstitusi, seperti sumpah angkatan bersenjata sebelumnya. Kepatuhan pada Hitler sekarang dianggap sebagai tugas mulia dari setiap orang berseragam, sesuai dengan kode kehormatan militer, sehingga membuat angkatan bersenjata Jerman menjadi instrumen personal Führer.

Pada tanggal 7 Agustus, selama upacara negara pemakaman Hindenburg, Jenderal Werner von Blomberg, yang menangkap kebesaran dan kemegahan upacara itu, menyarankan panggilan resmi angkatan bersenjata pada Hitler sebagai "Mein Führer" sebagai kata ganti yang biasa "Herr Hitler." Hitler segera menyetujui usul Blomberg.

Setelah pemakaman, Nazi mempersiapkan untuk mengadakan pengambilan suara nasional (plebisit) yang memberi rakyat Jerman kesempatan untuk mengungkapkan persetujuan mereka atas kekusasaan Führer baru dan dengan demikian mengesahkan posisi Hitler di mata dunia.

Sementara itu, keinginan terakhir dan surat wasiat Hindenburg, dikirimkan oleh Papen kepada Hitler. Di antara dokumen-dokumen itu ada surat dari Hindenburg kepada Hitler yang menyarankan kembalinya bentuk kekaisaran (Hohenzollern). Hitler mengabaikan pesan ini dan menghancurkan surat itu, yang tidak pernah dipublikasikan, dan tidak pernah ditemukan. Isi surat itu hanya diungkapkan setelah perang oleh Papen.

Nazi mempublikasikan surat wasiat politis Hindenburg yang berisi pertangggungan jawab selama pengabdiannya pada tanah air dan mengandung rekomendasi pujian kepada Hitler. Surat wasiat itu mungkin adalah buatan Nazi dan secara mahir digunakan sebagai bagian dari kampanye propaganda intensif guna mendapatkan suara 'Ya' besar untuk Hitler dalam plebisit mendatang.

Pada tanggal 19 Agustus, sekitar 95 persen dari pemilih yang terdaftar di Jerman pergi ke tempat pemilihan suara dan memberi Hitler 38 juta suara "Ya" (90 persen dari total suara). Dengan demikian Hitler sekarang dapat menyatakan bahwa dia adalah Führer dari Reich Jerman dengan persetujuan menyeluruh dari rakyat.

Pada hari berikutnya, 20 Agustus, sumpah kesetiaan bagi semua pegawai publik di Jerman diperkenalkan:

"Aku bersumpah: aku akan loyal dan patuh kepada Adolf Hitler, Führer dari rakyat dan Reich Jerman, mematuhi hukum, dan memenuhi tugasku dengan sungguh-sungguh, jadi, bantulah aku Tuhan."

Hitler, setelah sekian lama, memperoleh kekuasaan penuh di Jerman.

Dua bulan kemudian, dalam rapat umum tahunan Nazi di Nuremberg, proklamasi besar Führer dibaca: "Format hidup Jerman dengan pasti ditentukan untuk seribu tahun ke depan. Era kegelisahan dari abad sembilan belas telah kita tutup. Tidak akan ada lagi revolusi di Jerman untuk seribu tahun lagi."

Sebelum rapat umum, Hitler telah memanggil sutradara yang sedang naik daun Leni Riefenstahl dan meminta wanita itu untuk membuat film tentang keseluruhan peristiwa dalam seminggu penuh itu. Film Leni tentang rapat umum Nuremberg 1934 diberi judul yang dipih sendiri oleh Hitler, "Triumph of the Will (Kemenangan Kehendak)," dan menjadi salah satu pernyataan propaganda paling kuat yang pernah dibuat.

Tidak ada komentar: